Klik Salah Satu di Bawah Ini....

Sabtu, 29 Desember 2012

Ada Apa Dengan Indonesia???


krisis multidimensi sudah melanda negara ini. kerusuhan berkedok Agama (SARA) dijadikan alat untuk mengacaukan tatanan negara yg ber-ke-BHINEKA-an ini. disisi lain pemerintah melakukan pembiaran dgn tdk melakukan tindakan tegas serta langkah antisipatif terhadap kejadian seperti itu, yg ada hanya apologi yg mengatakan bahwa "Kami sudah bekerja dgn maksimal". bahkan yg lebih parahnya adalah dengan instruksi presiden pada hari pers yg menegaskan bahwa akan membubarkan organisasi yg bertindak anarkis (seolah-olah dilakukan pengekangan terhadapa hak warga negara untuk berserikat n berkumpul) dan saya pun yakin bahwa anarkisme yg dilakukan dinegeri ini tdk boleh digeneralisasikan bahwa ketika bertindak anarkis berarti mereka berbuat salah, karena ada juga anarkisme yg terjadi karena kegerahan kaum grassroot (Mahasiswa, rakyat miskin, dan buruh) terhadap sikap penguasan yg nyata2nya telah berbuat anarkisme juga terhadap rakyat walaupun dgn cara yg halus (menaikkan BBM, melepaskan tanggung jawab pemerintah dari sektor2 vital yg dibutuhkan rakyat contoh: BLU di rumah sakit, PP 66 untuk institusi pendidikan khususnya perguruan tinggi, kenaikan TDL, dll) bukankah ini juga sama dengan mencekik rakyat utamanya rakyat kecil.

padahal sistem negara ini sudah dibuat sedemikian rupa yg klw diibaratkan hewan maka indonesia adalah Gajah (besar n gemuk tapi lamban berjalan). pasca reformasi dapat kita lihat telah bertaburan lembaga2 pemerintah yg baru (KPK,KOMNAS, DPD, Gemuknya DPR, dll) akan tetapi hal ini ternyata tdk mampu menjawab krisis yg ada di negeri ini. dari beberapa diskursus, seminar, sampai diskusi alas koran ternyata yg membuat negara ini seperti sekarang ini bukan pada berapa jumlah pelaksananya akan tetapi hal ini dikarenakan tdk memilikinya good will dan political will dalam menjalankan amanah negara sehingga jgn heran klw hal yg pertama yg menjadi motivasi seseorang dalam mencari kerja bukanlah pengabdian (seperti dalam sumpahnya dan kode etik) akan tetapi materi (uang dan kekayaan).
betul2 sebuah negara yg selain multi kultur juga multi masalah mulai dari kasus bank Century yg tdk jelas ujung pangkalnya, Kasus mafia hukum yg timbul tenggelam, kasus mafia pajak (gayus), kasus suap deputi BI (ada yg disuap tapi kga ada penyuapnya). entah apakah aturannya yg lemah atau penegakannya yg lemah.
akhir kata," saya pun akan ragu seandaninya negara ini akan dijual (lengkap) maka apakah akan ada orang atau negara lain yg akan beli dikarenakan kompleksnya masalah dinegeri ini?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar