Klik Salah Satu di Bawah Ini....

Sabtu, 23 April 2011

Sekolah Dinilai Tak Berhasil Tanamkan Pendidikan Karakter

kita harus mengakui bahwa sekolah-sekolah di indonesia belum berhasil tanamkan pendidikan karakter. Pasalnya, masih banyak ditemui usai Ujian Nasional (UN) siswa-siswa melakukan aksi corat-coret padahal sebelumnya sudah diimbau kepada kepala-kepala sekolah untuk memberikan arahan agar aksi diganti dengan kegiatan lain




“Kita mengaku kecewa kenapa kepala sekolah tidak bias member pengarahan kepada anak didiknya,” ucap beberapa warga sesaat setelah melihat konvoi siswa yang telah melakukan ujian nasional. Di tempat terpisah, salah seorang pakar pendidikan menegaskan aksi corat-coret bukan budaya Indonesia. Seharusnya sekolah melakukan syukuran dengan menggelar doa bersama usai mengikuti UN. Siswa, katanya juga harusnya meminta maaf kepada guru dan orangtua karena telah selesai menempuh pendidikan tiga tahu dan mengikuti UN. “Seharusnya memang siswa usai UN tidak melakukan aksi corat coret bahkan konvoi, mereka harusnya bersyukur dengan menggelar doa bersama karena telah sukses mengikuti UN,” katanya

Corat-Coret

Pantauan Analisa aksi corat-coret seragam sekolah usai UN masih kerap terjadi di Indonesia. Ironisnya, siswa-siswi yang melakukan aksi corat-coret tersebut merupakan sekolah-sekolah negeri dan swasta pavorit yang notabene anak-anak orang kaya dan berpendidikan tinggi .

Selain melakukan corat coret baju mereka menggoyak celana panjang bahkan menjadikan seragam sekolah tersebut menjadi bendera. Siswa juga melakukan konvoi di jalan-jalan protocol dengan melanggar peraturan lalulintas seperti tidak memakai helm dan sebagian siswa merokok dan ada juga siswi yang juga merokok.

Di SMA negeri 1 Medan, usai UN siswa langsung ke menuju mobil mereka dan mengambil cat pilok yang sudah disediakan. Dengan spontan mereka menyemport cat tersebut ke baju siswa-siswi lainnya. Anehnya, sebagian siswa mengoyakkan symbol mereka. Sebagian menggoyakan celana panjang berwarna abu-abu dan dikibar-kibarkan. Sejumlah siswa mengaku aksi ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur telah selesai mengikuti UN.

Di tempat terpisah, rombongan siswa siswi dari SMA Dharmawangsa juga melakukan aksi corat coret. Mereka melakukan di dekat sekolah dan di tempat lain di kawasan Yos Sudarso. Selanjutnya, para siswa ini berkonvoi di jalan-jalan protocol dengan bergabung dengan sejumlah sekolah lain.

Pemandangan serupa bahkan lebih ramai terlihat di kawasan Taman Ahmad Yani. Ratusan siswa SMA Harapan Medan melakukan aksi coret coret dengan mencat seragam mereka, bahkan sebagian mencat rambut dan jilbab mereka. Selanjutnya mereka berkonvoi di jalan-jalan protocol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar