Menteri Pendidikan Nasional, Muhammad Nuh mengatakan pemerintah akan melunasi pembelian buku wajib siswa pada 2011. Itu agar beban orang tua siswa berkurang dan tidak ada lagi siswa yang putus sekolah. "Tidak ada lagi anak SD dan SMP yang belanja buku wajib," katanya usai rapat tentang pendidikan di Kantor Wakil Presiden, Selasa (7/9).
Rapat yang dipimpin Wakil Presiden Boediono ini hadir Menteri Agama, Suryadharma Ali, Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Evert Ernest Mangindaan.
Nuh mengatakan, saat ini anak putus sekolah pendidikan dasar yaitu SD, SMP, MI dan MTS masih ada 1,7 persen. Angka drop out mencapai 10 persen. Padahal, jika anak pendidikan dasar itu putus sekolah bisa melanjutkan lagi. "Ini amanah Undang Undang, kita akan bereskan melalui beasiswa atau mengurangi tarikan-tarikan dari orang tua. Seluruh buku akan kita lunasi," ujarnya.
Pembebasan buku wajib ini, kata dia, berlaku pada sekolah dasar negeri maupun swasta tidak ada pembedaan. "Pokoknya pendidikan swasta negeri itu free untuk 2011," katanya. Saat ini, buku wajib siswa Sekolah Dasar yang masih harus membeli ada 3 mata pelajaran dan buku wajib siswa Sekolah Menengah Pertama masih ada 5 mata pelajaran belum lagi dengan Lembar Kerja Siswa (LKS).
Menurut Nuh, pembebasan buku wajib merupakan, salah satu fokus dalam pembahasan dan koordinasi dalam penggunaan anggaran pendidikan Kementerian Pendidikan dan 16 kementerian dan lembaga yang bersinggungan dan memanfaatkan anggaran pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar