Mahasiswa sebagai agent of change, moral force, dan sosial control selayaknya menjadi barometer penggerak masyarakat menuju perubahan yang lebih baik. perubahan tentunya bukan hanya dari segi ekonomi saja akan tetapi demokratis dalam berpolitik, beradab dalam budaya dan adil dalam penegakan hukum.
berbagai tipe mahasiswa dalam mengaktualkan dirinya, mulai dari menjadi tukang diskusi sampai yang tiap harinya turun di jalan dengan topeng idealismenya. tentunya ini akan memberi warna tersendiri terhadap tatanan kampus yg ilmiah. dari semua wajah mahasiswa ternyata tidak kurang juga yg memanfaatkan nama mahasiswa hanya untuk kepentingan pribadinya saja. banyak mahasiswa yang terjual karena hanya ikut-ikutan dengan senior atau yg sering mereka sebut dgn guru. itu semua terjadi karena mereka tidak memiliki fondasi yang kuat dan filter sehingga mereka hanya tergiring ke jurang-jurang yang penuh dgn anjing-anjing busuk dan rakus akan kekuasaan. ternyata mereka hanya bertopeng dan lagi-lagi hanya bertopeng. sebahagian besar mahasiswa hari ini hanya mampu melakukan pembenaran-pembenaran terhadap tindakannya. ada yang mengatasnamakan pluralisme akan tetapi ujung2nya hanya mengarahkan orang kedalam salah satu aliran agama. ada juga yg bertopeng demi kepentingan sosial aka tetapi hanya menggiring kambingnya ke salah satu pihak yg memiliki kepentingan terhadap kebijakan.
begitulah potret yang akan dihadapi oleh para mahasiswa yang baru mengenal dunia kampus yang penuh dengan kekejamannya. mahasiswa hanya akan di arahkan menjadi kambing-kambing intelektual yang digiring kemana kemari dan hanya tau meng emmbe kepada sang pengembalanya. lagi-lagi hanya karena namanya MAHASISWA...
masih adakah idealisme dan independensi yang sesungguhnya dalam jiwa mahasiswa hari ini??? aku pun ragu untuk menjawab YA...
makanya jadi mahasiswa harus banyak belajar n jadilah orang yang besar karena diri sendiri...
BalasHapus